IFI menilai film berlatar kekacauan Kabul 2021 itu “menawarkan ketegangan dan empati dalam satu tarikan napas.”

“Di Yogyakarta disuguhkan deretan film klasik
“Termasuk kolaborasi dengan komunitas kampus, seperti Warung Prancis UMY, Kineidoscope, dan Cine Club Kulonprogo,” terang Devi
Margaux Nemmouchi menegaskan, “Kami ingin sinema Prancis hadir lebih dekat dan lebih luas.”
Menjelang penutupan, festival mengangkat film-film beraroma Cannes 2025, termasuk “Partir un jour” yang sempat membuka festival internasional itu.
Penyelenggara menegaskan, “Kami membawa karya terbaik agar publik Indonesia merasakan denyut terbaru sinema Prancis,” ujar Humas IFI, Devi.
Penulis : Wawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2

















