Proporsi tersebut menurutnya sangat ideal untuk menyeimbangkan kualitas layanan dan pengelolaan internal perusahaan.
Dengan dukungan pendapatan yang lebih stabil, Perumda mampu menambah delapan unit pompa baru untuk wilayah kota dan satu unit booster distribusi.
Tidak hanya itu, dua unit mobil tangki dan satu mobil pick up operasional juga berhasil diadakan.
Sementara itu, sebanyak 550 unit water meter baru telah dibeli, dan 500 unit tambahan sedang dalam proses pengadaan. Pembaruan ini dilakukan agar pencatatan pemakaian air pelanggan lebih presisi.
Di sisi operasional, PDAM kini sanggup melakukan pengurasan Water Treatment Plant (WTP) setiap tiga bulan.
Langkah ini berdampak besar pada kebersihan air dan meningkatkan durasi aliran di berbagai wilayah layanan.
Kinerja keuangan perusahaan disebut ikut membaik. Untuk tahun 2025, Tirta Raja diperkirakan mengantongi laba sekitar Rp1,7 miliar. Keuntungan tersebut digadang-gadang akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) OKU.
Meski begitu, Bertho menegaskan bahwa penyesuaian tarif yang berlaku tidak bisa diturunkan kembali.
Ia menyebut penurunan tarif sebesar satu persen dapat memicu kerugian sekitar Rp300 juta, sementara dua persen dapat menyebabkan defisit hingga Rp900 juta sesuai hitungan Permendagri.
“Jika tarif diturunkan, otomatis tingkat pelayanan juga akan turun. Kami tidak ingin kembali ke kondisi sebelumnya,” tandasnya.
Penulis : Gunawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2
















