
“Aset, DPK, dan pembiayaan tumbuh stabil, menandakan ketahanan sektor ini di tengah ketidakpastian ekonomi global,” jelasnya.
Momentum penting acara ini adalah penandatanganan MoU antara Bank BPD DIY Syariah dan 14 BPRS se-DIY dan Magelang terkait pengelolaan keuangan dan bantuan teknis.
Kolaborasi tersebut mencakup integrasi kanal pembayaran BPRS untuk layanan publik seperti PBB, PDAM, hingga SPP sekolah.
“Ini langkah konkret menuju sinergi digitalisasi keuangan syariah lokal,” tutur Suwasono Adi Kurniawan, Pemimpin Cabang Syariah Bank BPD DIY.
Dalam sesi diskusi panel, Prof. Dr. H. Edi Suandi Hamid, M.Ec., Rektor Universitas Widya Mataram sekaligus Ketua MES DIY, menegaskan bahwa keberlanjutan dalam ekonomi syariah harus meliputi dimensi sosial dan lingkungan.
“Perbankan syariah bukan hanya sistem keuangan alternatif, tapi solusi pembangunan berkelanjutan. Prinsip barakah adalah nilai tambah yang tak tergantikan,” tegasnya.
Acara ditutup dengan doa dan ramah tamah, membawa semangat baru bagi pelaku industri keuangan syariah menuju 2026 yang penuh harapan.
Penulis : Tuti
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2

















