Sebagai “family integrator,” Didit menjalani peran rumit dengan penuh kesabaran. Ia hadir tidak sekadar sebagai anak, tetapi sebagai penjaga nilai-nilai kekeluargaan di tengah potensi konflik dan tekanan dari luar.
Ketika opini publik acap kali membentuk narasi yang keliru, Didit justru menjadi pengingat bahwa harmoni bisa terjaga jika ada sosok yang mau bekerja dalam diam.
Lebih dari itu, Didit juga memainkan peran penting dalam menjahit komunikasi elite bangsa.
Ketika hubungan antar-klan politik seperti Soeharto, SBY, Megawati, Jokowi, dan Prabowo mengalami pasang surut, Didit hadir dengan pendekatan personal yang sejuk dan bersahabat.
Tanpa mengumbar pencitraan, ia mampu mencairkan ketegangan dan menjembatani perbedaan melalui pendekatan yang lembut tapi berpengaruh.
Kini, publik mulai menyadari ada figur kunci yang selama ini berada di belakang layar, namun berdampak besar bagi stabilitas komunikasi elite nasional.
Mas Didit, demikian ia disapa, menunjukkan bahwa kekuatan tidak selalu harus tampak mencolok.
Kadang justru dalam keheningan dan kelembutan, seseorang bisa menciptakan perubahan besar bagi bangsa dan negara.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2

















