
“Kami ingin memastikan kader kami mampu menjawab tantangan zaman, terutama dalam isu lingkungan dan sosial,” ucapnya.
Ia menyambut baik antusiasme peserta dari berbagai daerah, termasuk dari Papua, Makassar, hingga Sumatera Barat.
“Ada yang datang dengan kapal laut. Ini membuktikan semangat kader sangat luar biasa,” imbuhnya.

ACC 2025 juga menggunakan pendekatan andragogy, peeragogy, dan heutagogy dalam pembinaan kader, menumbuhkan kepemimpinan yang kolaboratif dan reflektif.
“Kami ingin melahirkan kader yang tak hanya peduli, tetapi juga mampu menggerakkan komunitasnya,” pungkas Mami Hajaroh.
Ia berharap kegiatan ini menjadi titik tolak lahirnya kepemimpinan perempuan yang aktif, visioner, dan berdampak luas bagi masyarakat serta kelestarian bumi.
Penulis : Wawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2