BPBD Optimalkan Kampung Tangguh Bencana Hadapi Cuaca Ekstrim

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 29 November 2024 - 21:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Wawan-Peristiwaterkini; Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Kota Yogyakarta, Aki Lukman Nor Hakim

Foto Wawan-Peristiwaterkini; Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Kota Yogyakarta, Aki Lukman Nor Hakim

Jogja, Peristiwaterkini – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui BPBD mengeluarkan status Siaga Darurat yang akan berlangsung pada tanggal 1-31 Desember 2024.

 

BPBD Kota Yogyakarta menghimbau masyarakat untuk bersiap menghadapi cuaca ekstrim hingga awal tahun 2025.

Hal ini berdasarkan siaran pers BMKG pada tanggal 10 November 2024. Dimana pada periode peralihan musim pancaroba di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

diperkirakan sampai dengan pertengahan November 2024 yang dampaknya juga di wilayah Kota Yogyakarta.

Foto Wawan-Peristiwaterkini – Salah satu EWS yang terpasang di Karangwaru.

Sedangkan prediksi puncak musim hujan diperkirakan mulai bulan Desember 2024 sampai dengan bulan Februari 2025.

Untuk itu, pemerintah menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Yogyakarta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap

potensi cuaca ekstrem selama musim penghujan yang sedang berlangsung karena adanya intensitas hujan lebat, angin kencang, dan badai petir.

“Untuk Kota Yogyakarta akan berstatus Siaga mulai tanggal 1-31 desember 2024 dan ini akan diperpanjang tergantung situasional,” jelas Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Kota Yogyakarta, Aki Lukman Nor Hakim

saat menyampaikan materi terkait Jumpa Pers ‘Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Penghujan di Ruang Lantai 1 Diskominfo Kota Yogyakarta, Jumat (29/11).

Selain itu, curah hujan di D.I Yogyakarta November – Desember 2024) diprediksi rendah – tinggi berkisar antara 201-500 mm (kriteria menengah – sangat tinggi) dengan sifat hujan bervariasi Bawah Normal (BN) – Atas Normal (AN).

Untuk itu, pentingnya kesiapan masyarakat dalam menghadapi musim penghujan yang sering membawa risiko seperti banjir,

talud longsor, pohon tumbang, dahan patah, atap roboh dan bangunan roboh.

Tak hanya memberikan himbauan, BPBD Kota Yogyakarta juga telah mendapat izin ISR untuk Frekuensi UHF yang digunakan sebagai radio komunikasi peringatan dini (EWS) Sungai Winongo, Code dan Gajah Wong.

Untuk penyebarluasan informasi melalui Radio Komunikasi VHF BPBD Kota Yogyakarta pada freq Output 149.700 mHz, Input 139.950 mHz, Tone 88.5 Hz Mhz dengan nomor Hotline BPBD Kota Yogyakarta di +62811-2828-911.

Pada frekuensi UHF ini telah dilaksanakan uji simulasi pada Sungai Winongo dan dan Gajah Wong pada tanggal 23 Agustus 2024 dan sungai Code pada tanggal 12 September 2024.

Pada Tanggal 8 Oktober 2024 BPBD Kota Yogyakarta juga melaksanakan simulasi terjadinya potensi banjir di lima Titik EWS yang melibatkan KTB di kanan kiri sungai.

“Kami terus menghimbau masyarakat untuk waspada, terutama di daerah-daerah yang rawan bencana seperti di bantaran sungai.

Kami juga akan menggunakan radio komunikasi peringatan dini (EWS) di sungai-sungai untuk memberikan peringatan ke warga bantaran sungai,”ungkapnya.

Hingga saat ini, BPBD Kota Yogyakarta mencatat sebanyak 4.018 Kartu Keluarga (KK) yang terdampak banjir di Kota Yogyakarta. Data tersebut sejak tahun 2021-2024.

Untuk itu, Aki Lukman Nor Hakim mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga kesehatan selama musim penghujan,

mengingat risiko penyakit seperti demam berdarah, diare, dan leptospirosis yang meningkat.

“Kami juga mengingatkan, jangan membuang sampah di drainase yang mengakibatkan banjir dan tidak boleh berteduh di pohon baik saat kendaraan parkir atau saat kehujanan,”ujarnya.

Dengan kondisi cuaca yang diprediksi berlangsung ekstrem hingga awal tahun depan,

pemerintah mengajak masyarakat terus memantau informasi cuaca terkini melalui saluran resmi BMKG dan segera mengambil tindakan pencegahan jika ada peringatan dini.

“Kota Yogyakarta ini memiliki 169 Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang dibentuk sejak tahun 2013-2024. Harapan kami, untuk di wilayah maksimalkan KTB yang ada.

Sehingga, jika terjadi bencana yang akan cepat tanggap di lokasi adalah KTB di wilayah,”imbuhnya

Penulis : Kurniawan

Editor : Peristiwaterkini

Berita Terkait

Kejari Sleman Musnahkan Ribuan Obat Terlarang, Senpi, dan Ganja
Pinjol Jerat Mahasiswa, Negara ‘Cuci Tangan’?
1.627 Rumah Prioritas Bantuan, Komisi D dan Kesra Matangkan Rencana
Merti Dusun Tamanan Pabrik 2025: Warga Tamanmartani “Manengku Puja Nggayuh Raharja”
Penambang Progo : “Kami Hanya Ingin Kembali Menambang untuk Hidupi Keluarga”
Jogja Targetkan 500 Ribu Wisatawan, Libur Sekolah Dipastikan Aman dan Nyaman
UGM Digugat Rp1.000 Triliun! Geger Ijazah Jokowi Bikin Bangsa Gaduh
Mubeng Beteng: Laku Spiritual Malam 1 Suro di Keraton Yogyakarta
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 10:28 WIB

Kejari Sleman Musnahkan Ribuan Obat Terlarang, Senpi, dan Ganja

Rabu, 25 Juni 2025 - 22:03 WIB

1.627 Rumah Prioritas Bantuan, Komisi D dan Kesra Matangkan Rencana

Rabu, 25 Juni 2025 - 20:31 WIB

Merti Dusun Tamanan Pabrik 2025: Warga Tamanmartani “Manengku Puja Nggayuh Raharja”

Rabu, 25 Juni 2025 - 18:47 WIB

Penambang Progo : “Kami Hanya Ingin Kembali Menambang untuk Hidupi Keluarga”

Rabu, 25 Juni 2025 - 18:04 WIB

Jogja Targetkan 500 Ribu Wisatawan, Libur Sekolah Dipastikan Aman dan Nyaman

Berita Terbaru

NASIONAL

Gagal Nanjak, Truk Trailer Timpa Minibus di Boyolali

Kamis, 26 Jun 2025 - 09:39 WIB