Peristiwaterkini.net — Genangan air masih belum surut di sejumlah wilayah Jakarta sejak banjir mulai melanda pada Minggu sore, 6 Juli 2025.
Hingga Senin pagi (7/7/2025) pukul 07.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 102 Rukun Tetangga (RT) dan 3 ruas jalan utama masih terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara 30 hingga 150 sentimeter.
Banjir yang terjadi kali ini melanda wilayah padat penduduk di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat. Meski sebagian wilayah sudah menunjukkan tanda-tanda surut, sejumlah titik lainnya masih dalam kondisi waspada akibat luapan air yang belum mengalir secara optimal.
Wilayah dengan titik genangan terbanyak tercatat berada di Jakarta Timur, yakni sebanyak 42 RT. Beberapa kelurahan yang terdampak cukup parah antara lain Bidara Cina (14 RT, tinggi air 75–130 cm), Cipinang Melayu (15 RT, tinggi air hingga 150 cm), serta Kampung Melayu dan Cawang dengan total lebih dari 10 RT terendam.
Sementara di Jakarta Selatan, genangan banjir masih terjadi di 29 RT. Kawasan Pela Mampang menjadi salah satu yang terparah dengan 13 RT terdampak dan ketinggian air mencapai 150 cm.
Selain itu, wilayah Rawajati dan Jatipadang juga mengalami banjir dengan ketinggian rata-rata di atas 70 cm.
Di Jakarta Barat, sebanyak 14 RT masih terendam. Wilayah seperti Rawa Buaya, Kedoya Selatan, dan Kedaung Kali Angke menjadi langganan genangan akibat sistem drainase yang buruk dan meluapnya saluran air.
Sedangkan Jakarta Pusat mengalami genangan di 17 RT, seluruhnya berada di Kelurahan Karet Tengsin, dengan ketinggian air antara 30–40 cm.
Tak hanya permukiman, genangan juga merambah ke ruas jalan. Tercatat tiga ruas jalan utama masih tergenang dan sulit dilalui kendaraan, yakni:
Jl. Adi Karya, Kelurahan Kedoya Selatan, Jakarta Barat (60 cm)
Gg. H Musanif, Kelurahan Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat (40 cm)
Jl. Cipinang Indah (depan SMK Penabur), Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur (60 cm)
Kondisi ini menyebabkan kemacetan parah di sejumlah titik serta menghambat akses warga menuju lokasi kerja dan sekolah.
Banjir yang tak kunjung surut memaksa ratusan warga untuk meninggalkan rumah dan mengungsi ke tempat-tempat yang telah disiapkan BPBD. Total pengungsi tercatat mencapai lebih dari 600 jiwa yang tersebar di berbagai titik posko dan rumah ibadah.
Beberapa titik pengungsian antara lain:
Penulis : jurnalis
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2 Selanjutnya