Pasca banjir, pemerintah desa bersama instansi terkait seperti BPD, Dinas Pertanian, Dinas PUPR, Bidang Sumber Daya Air (SDA),
Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dari Provinsi Bengkulu telah melakukan peninjauan awal di lapangan.
Proses asesmen ini bertujuan untuk mendata kerusakan dan menyusun langkah pemulihan.
“Pemerintah desa akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat proses pemulihan, termasuk membantu warga terdampak,” ujar Julyani.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana, khususnya mereka yang tinggal di sekitar bantaran sungai.
“Kami mengingatkan warga agar selalu siaga ketika hujan deras melanda, demi mencegah jatuhnya korban di masa mendatang,” tutupnya.
Peristiwa ini menjadi peringatan akan pentingnya sistem mitigasi bencana berbasis komunitas, terutama di wilayah rawan banjir.
Pemerintah desa berharap dukungan dari pemerintah kabupaten maupun provinsi dalam upaya pemulihan dan pembangunan kembali infrastruktur.
Penulis : Jurnalis
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2