PERISTIWATERKINI.NET, Jogja – ARTJOG resmi menyosialisasikan tema besar untuk penyelenggaraan edisi ke-19 tahun depan dengan tajuk “Ars Longa: Generatio”.
Acara sosialisasi ini digelar di Pendopo Ajiyasa, Jogja National Museum (JNM), pada Senin (10/11), dihadiri oleh seniman, akademisi, dan penggiat seni dari berbagai daerah.
Direktur ARTJOG Heri Pemad membuka kegiatan dengan menegaskan bahwa edisi 2026 menandai awal dari trilogi kuratorial baru bertema “Ars Longa Trilogia”.
Setelah tiga tahun terakhir ARTJOG berjalan di bawah kurasi Hendro Wiyanto melalui Trilogi Motif.
“Setiap tiga tahun sekali ARTJOG berganti kurator. Tahun ini terasa istimewa karena kita memulai babak baru dengan kurator baru dan semangat baru,” ujar Heri dalam sambutannya.
Heri mengungkapkan bahwa trilogi baru ini akan menjadi momentum penting menjelang dua dekade perjalanan ARTJOG yang akan jatuh pada 2027 mendatang.
Ia juga memperkenalkan Farah Wardani sebagai kurator tamu ARTJOG untuk periode 2026–2028.

“Kami sudah bekerja sama sejak 2010 ketika Mbak Farah masih aktif di IVAA.
“Ia selalu punya perspektif tajam dalam dunia arsip dan kesenian. Saya ingin dua dekade ARTJOG menjadi titik kebaruan dan perubahan,” tutur Heri.
Dalam kesempatan yang sama, Farah Wardani menjelaskan garis besar konsep Ars Longa Trilogia, yang berangkat dari makna latin “seni itu panjang.”
Menurutnya, seni adalah jalan hidup yang senantiasa relevan di tengah perubahan zaman.
“Seni dan para senimannya menemukan relevansinya sesuai dengan konteks sosial, budaya, dan politik yang terus berubah.
Seni tetap menjadi bagian integral dari kehidupan karena kemampuannya memberi makna di setiap zaman,” tulis Farah dalam pernyataan kuratorialnya.

Farah kemudian memaparkan bahwa Ars Longa Trilogia akan dijalankan dalam tiga tahun berturut-turut:
Penulis : Julian Santo
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2 Selanjutnya















