Ia menilai bahwa kebijakan ini mencerminkan lemahnya perhatian terhadap pembangunan pendidikan di wilayah yang masih tertinggal.
Menurutnya, efisiensi anggaran seharusnya dilakukan dengan cara yang tidak merugikan akses dan kualitas pendidikan bagi anak-anak di daerah terpencil.
“Jika ini disebut efisiensi, mengapa justru hasilnya adalah pengurangan anggaran? Ini lebih tepat disebut sebagai pengabaian terhadap kebutuhan dasar pendidikan,” tambahnya.
Esti juga menekankan pentingnya transparansi dalam proses pengambilan keputusan terkait anggaran pendidikan.
Ia mempertanyakan dasar pemotongan anggaran tersebut dan meminta pemerintah untuk memberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai alasan serta solusi yang akan diterapkan.
“Jangan sampai kebijakan ini diambil tanpa mempertimbangkan dampaknya secara langsung terhadap anak-anak di daerah yang sangat bergantung pada dukungan pemerintah,” katanya.
Penulis : kurniawan
Editor : peristiwaterkini
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya