PERISTIWATERKINI.NET, Jogja – Ditengah hujan, suasana penuh warna dan semangat mewarnai Alun-Alun Kidul Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Ahad (26/10/2025).
Ratusan peserta mengikuti Karnaval, Edukasi, dan Unjuk Karya Down Syndrome Awareness Month (DSAM) 2025 yang digelar Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) DIY bekerja sama dengan FK-KMK UGM.
Ketua PIK POTADS DIY, Siti Nurjanah, S.Pd.SD, mengatakan kegiatan ini menjadi ajang masyarakat untuk belajar memahami keberagaman.
“Kami ingin masyarakat melihat anak dengan Down Syndrome bukan dari kekurangannya, tetapi dari semangat dan potensinya,” ujarnya.

Siti menegaskan bahwa peringatan Bulan Peduli Down Syndrome bukan sekadar seremonial, melainkan gerakan sosial yang menyentuh hati.
“Kami membagikan leaflet, stiker, hingga bendera sebagai bentuk edukasi, tapi yang paling bermakna adalah interaksi langsung di ruang terbuka ini,” katanya.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi ruang bagi anak-anak untuk tampil percaya diri dan mandiri.

“Moto kami, Aku Ada, Aku Bisa, Down Syndrome Hebat, menggambarkan keyakinan bahwa mereka juga bisa berprestasi dan berkontribusi bagi masyarakat,” tuturnya.
Penyandang Down Syndrome Punya Hak Sama
Dalam kesempatan yang sama, relawan komunitas Sadar Belajar, Izal, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan empati dan menghentikan stigma terhadap penyandang Down Syndrome.
“Yang kadang punya kekurangan itu bukan mereka, tapi kita yang kurang empati,” ucapnya. Ia menegaskan bahwa Down Syndrome bukanlah penyakit atau aib.
Penulis : Wawan
Editor : Peristiwaterkini
Sumber Berita: Liputan Langsung
Halaman : 1 2 Selanjutnya

















