PERISTIWATERKINI.NET – Sejumlah tokoh politik, akademisi, budayawan, dan ulama berkumpul di Jogja Expo Center (JEC) dalam acara bertajuk Membaca Karya Emha dan Doa: Ambal Warsa Cak Nun 72 Tahun, Minggu (25/5/2025).
Kegiatan ini menjadi wujud rasa syukur dan penghormatan terhadap kontribusi besar Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun dalam dunia sastra, budaya, dan spiritualitas di Indonesia.
Ketua Komunitas Seniman dan Budayawan Yogyakarta, Sigit Sugito, menyatakan bahwa momen ini penting untuk mengenang dan merenungi nilai-nilai yang tertanam dalam karya-karya Cak Nun.
“Kami ingin menjadikan momentum ulang tahun Cak Nun ini sebagai ruang untuk merenungkan karya-karya beliau yang selalu aktual, menggugah kesadaran, dan sarat nilai kemanusiaan serta ketuhanan,” ujar Sigit.
Berbagai kalangan hadir dan turut membacakan karya sastra Cak Nun, mulai dari penyair seperti Mustofa W Hasyim hingga akademisi kenamaan seperti Prof Baiquni dan Prof Suminto A Sayuti, serta budayawan dan ulama seperti Yati Pesek dan Kyai Mustafied.
Salah satu yang menarik perhatian adalah pembacaan puisi Memecah Mengutuhkan oleh politisi PKB Kota Jogja, Solihul Hadi. Puisi yang ditulis tahun 1987 itu dianggapnya memiliki pesan moral yang kuat dan tetap relevan dalam situasi politik masa kini.
Halaman : 1 2 Selanjutnya
