Aksi Cap Jempol Darah di Tugu Yogyakarta: Bukti Kesetiaan Kader PDIP pada Megawati, Menuai Pro dan Kontra

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 13 Januari 2025 - 07:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Wawan-Peristiwaterkini; Solid Bergerak, Banteng Jogja Cap Jempol Darah Siap Kawal Kongres PDI Perjuangan & Melawan Segala Bentuk Ancaman

Foto Wawan-Peristiwaterkini; Solid Bergerak, Banteng Jogja Cap Jempol Darah Siap Kawal Kongres PDI Perjuangan & Melawan Segala Bentuk Ancaman

“Kami siap bergerak solid melawan segala bentuk ancaman terhadap simbol partai dan ketua umum kami,” ujar Wisnu.

Namun, aksi cap jempol darah juga mendapat kecaman dari aktivis dan kelompok masyarakat yang menilai penggunaan darah sebagai simbol kesetiaan tidak etis.

“Simbolisme seperti ini terlalu dramatis dan tidak relevan dengan upaya memperjuangkan nilai-nilai demokrasi,” ujar seorang aktivis.

Di sisi lain, beberapa kader PDIP membela aksi tersebut sebagai bentuk tradisional yang mencerminkan semangat juang kader partai.

Mereka menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak hanya simbolis, tetapi juga mencerminkan tekad mereka untuk menghadapi berbagai tantangan politik ke depan.

Menurut Eko Suwanto, langkah ini sejalan dengan aksi-aksi sebelumnya, seperti yang dilakukan Satgas Andika Wiratama PDIP di Yogyakarta.

Ia memastikan bahwa soliditas kader partai akan terus dijaga, terutama menjelang kongres yang dianggap strategis untuk menentukan arah partai.

Meski demikian, kritikan atas aksi ini terus mengemuka. Beberapa pihak menilai bahwa fokus partai seharusnya lebih diarahkan pada isu-isu publik yang lebih relevan, seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat, daripada pada simbolisme kesetiaan kepada pemimpin partai.

Kontroversi aksi cap jempol darah ini mencerminkan dinamika internal PDIP yang penuh dengan tantangan menjelang Kongres 2025.

Apakah langkah ini akan memperkuat soliditas partai atau justru menjadi bumerang bagi citra politik PDIP, masih menjadi pertanyaan besar.

Penulis : Kurniawan

Editor : Peristiwaterkini

Berita Terkait

‎Kaesang Tegaskan Kebangkitan PSI, Struktur Akar Rumput Diperkuat
Muhammadiyah 113 Tahun, Syauqi Soeratno Tekankan Misi Kemanusiaan
Layanan Jemput Bola Satlantas Sleman Mudahkan Warga Urus Dokumen ‎
‎Lansia Yogya Tunjukkan Keteguhan Belajar di Usia Senja
Ibu Rumah Tangga Bangun Bisnis Halal, HNI Picu Gelombang Kolaborasi ‎
‎Ngayogjazz 2025 Gemparkan Imogiri Lewat Kirab Meriah Nan Spektakuler
BI DIY Dorong Terobosan Pariwisata Jogja Menuju Kelas Dunia
Bangunharjo Gumregah Fair 2025 Siap Guncang Bantul Meriah!

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 07:09 WIB

‎Kaesang Tegaskan Kebangkitan PSI, Struktur Akar Rumput Diperkuat

Senin, 17 November 2025 - 22:46 WIB

Muhammadiyah 113 Tahun, Syauqi Soeratno Tekankan Misi Kemanusiaan

Senin, 17 November 2025 - 09:00 WIB

‎Lansia Yogya Tunjukkan Keteguhan Belajar di Usia Senja

Minggu, 16 November 2025 - 21:50 WIB

Ibu Rumah Tangga Bangun Bisnis Halal, HNI Picu Gelombang Kolaborasi ‎

Minggu, 16 November 2025 - 20:46 WIB

‎Ngayogjazz 2025 Gemparkan Imogiri Lewat Kirab Meriah Nan Spektakuler

Berita Terbaru

KRIMINAL

Gus Yazid Bongkar Aliran Dana Rp20 Miliar di Persidangan

Selasa, 18 Nov 2025 - 06:14 WIB

NASIONAL

Dua Pemancing Hilang Disapu Ombak, Warga Panik Berteriak

Selasa, 18 Nov 2025 - 06:00 WIB