PERISTIWATERKINI.NET – Pemerintah melalui Kemendikbudristek kini tengah menggulirkan program pengenalan coding dan kecerdasan buatan (AI) di lingkungan sekolah.
Namun, langkah ini perlu dibarengi dengan edukasi yang tepat.
“Anak-anak yang masih rentan terhadap godaan gawai dan informasi instan dikhawatirkan akan terjebak dalam penggunaan AI yang keliru,” ujar Muhammad Isa Anshori, S.Pd., M.Pd., Peneliti di Yayasan Pegiat Pendidikan Indonesia (Pund).
Ia menekankan, pentingnya membekali anak dengan kemampuan berpikir kritis dan karakter kuat sebelum mereka diperkenalkan pada teknologi canggih.
Dalam pidatonya pada Dies Natalis ke-60 UNNES, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa “AI tidak otomatis membuat manusia lebih cerdas, malah bisa menjadikan manusia lebih culas.”
Artinya, teknologi harus dikuasai dengan bijak agar tidak menjadi bumerang. Isa menambahkan, “Kecerdasan artifisial justru menuntut adanya kesiapan mental, karakter, dan etika dalam penggunaannya.”
Tanpa pendampingan yang kuat dari guru dan orang tua, anak-anak bisa terjebak dalam pola pikir instan dan miskin empati.
Penulis : Wawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2 Selanjutnya