dan gotong royong merupakan dasar kuat bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Ini adalah modal sosial yang sangat penting bagi Indonesia untuk terus berkembang dalam suasana damai dan harmonis di tengah keragaman yang ada.
Demikian pula dengan membangun kota Jogja, kita tidak boleh membedakan suku, agama dan ras,” tegas mantan anggota DPD RI 3 kali tersebut.
Pluralisme pendiri Republik Indonesia tercermin dalam latar belakang beragam yang dimiliki oleh para tokoh pendiri bangsa.
Mereka datang dari berbagai agama, etnis, budaya, dan daerah di Nusantara.
Dalam merumuskan dasar negara dan konstitusi, mereka berhasil mengedepankan prinsip kebhinekaan dan persatuan,
meskipun memiliki pandangan dan keyakinan yang berbeda.
“Sebagai contoh, dalam sidang-sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), para tokoh seperti Soekarno, Mohammad Hatta,
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya