Peristiwaterkini – Dunia Pendidikan Sumatera Selatan kembali diguncang, sorotan tajam tertuju kepada Plt. Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Zulkarnain, SE, MM, yang dituding berulang kali menghambat dana Program Sekolah Berkeadilan (PSB).
Tindakan itu dinilai telah menciptakan keresahan luas dikalangan kepala sekolah hingga berdampak langsung pada proses pendidikan ribuan siswa.
Tudingan tersebut disampaikan oleh ketua Ormas Gerakan Masyarakat Peduli Demokrasi (GMPD) Sumatera Selatan, Muslimin Baijuri, S.Ag, dalam siaran pers resmi yang dikeluarkan pada Kamis (7/8/2025).
“Zulkarnain tidak menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara tepat, entah karena tidak tahu, atau memang tidak bisa bekerja karena tak memiliki latar belakang pendidikan,” katanya.
Menurut laporan yang sudah diterima GMPD dari Forum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Swasta (FMKKS) dan Badan Musyawarah Pengurus Swasta (BMPS) Sumsel, berkas pencairan dana PSB untuk dua triwulan berturut-turut tidak ditandatangani oleh Zulkarnain.
Dana triwulan pertama yaitu bulan Januari-Maret tersendat hingga masuk periode kedua, ironisnya saat memasuki triwulan kedua yaitu april-juni), situasi yang sama kembali terulang.
“Ini bukan hanya keteledoran, ini adalah bentuk kelalaian yang sangat fatal, karena menyangkut nasib oprasional sekolah dan hak dasar siswa,” ucap Muslimin.
Dana PSB yang seharusnya menopang kegiatan operasional sekolah, seperti pembayaran honor guru, pembelian sarana pembelajaran, hingga bantuan SPP bagi siswa kurang mampu, praktis terhambat total.
Tak ingin tinggal diam, GMPD Sumsel menyatakan akan menggelar aksi unjuk rasa di depan Dinas Pendidikan Sumsel dalam waktu dekat.
Surat pemberitahuan aksi bahkan sudah dikirimkan ke Polrestabes Palembang, sebagai bentuk keseriusan gerakan.
“Jika Zulkarnain tidak mampu, maka sudah sepatutnya Gubernur Herman Deru mengambil sikap tegas. Copot dan ganti dengan pejabat yang paham betul dunia pendidikan!” tegas Rustam Efendi, S.I.Kom, Sekretaris GMPD Sumsel.
Rustam juga menambahkan bahwa saatnya Sumsel meninggalkan pola kepemimpinan birokrasi yang lemah dan tidak responsif.
Dunia pendidikan, katanya, tidak bisa ditangani secara coba-coba oleh figur yang tidak menguasai medan.
Penulis : Gunawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2 Selanjutnya