PERISTIWATERKINI.NET – “Indonesia memerlukan political will dan aksi nyata untuk mencapai kedaulatan pangan,” tegas Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta dalam pidato kunci Guru Besar Edisi ke-18 bertema “Jalan Menuju Indonesia Berdaulat di Bidang Pangan”.
Acara yang berlangsung secara daring pada Jumat (4/7) ini dihadiri lebih dari 40 peserta dan diselenggarakan oleh Forum 2045 bersama BKJ-GPTN, Fakultas Pertanian UGM, Fakultas Pertanian UB, dan Desanomia Kampus Tani.
Dalam forum yang dipandu Dr. Untoro Hariadi dan dimoderatori Dr. Emi Tipuk Lestari, M.Pd., Prof. Edy menyoroti kemajuan teknologi pertanian seperti rumah kaca, kultur jaringan, nanoteknologi, dan tanam gantung.
“Kemajuan teknologi harus dibarengi dengan kebijakan yang kuat agar mampu menjawab tantangan lahan terbatas dan penurunan produksi beras,” ujarnya.
Data Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa produksi beras pada 2023 menurun sekitar 700 ribu ton dibanding 2022, dan Global Food Security Index menempatkan Indonesia di posisi ke-63.
Menurut Prof. Edy, penurunan produksi ini disebabkan oleh menyusutnya luas lahan panen akibat alih fungsi lahan menjadi pemukiman dan proyek infrastruktur.
“Kedaulatan pangan adalah bentuk sempurna dari ketahanan pangan. Ini berarti rakyat berhak atas pangan bergizi, sesuai budaya, dan dihasilkan dengan sistem yang berkelanjutan,” jelasnya.
Penulis : Wawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2 Selanjutnya