PERISTIWATERKINI.NET – Kepercayaan masyarakat terhadap partai politik di Indonesia masih menjadi persoalan serius yang menghambat penguatan demokrasi.
Banyak warga menganggap partai politik lebih mengutamakan kepentingan elit dibandingkan aspirasi rakyat.
Menurut Achmad Raharjo, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Ketahanan Nasional di Kesbangpol Kabupaten Sleman,
survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia pada 2024 menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik berada di posisi terendah dibandingkan institusi lain, seperti TNI dan KPK.
“Data ini mengindikasikan perlunya reformasi menyeluruh di tubuh partai politik agar dapat meraih kembali legitimasi masyarakat,” ujar Raharjo.
Salah satu langkah krusial yang harus dilakukan adalah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas partai politik.
Pihak-pihak terkait mendorong agar parpol membuka akses informasi mengenai pendanaan, proses seleksi calon legislatif, serta mekanisme pengambilan keputusan internal.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menambahkan bahwa keterbukaan laporan keuangan kepada publik bisa menjadi bukti nyata komitmen partai terhadap integritas dan akuntabilitas.
“Ini adalah wujud keseriusan partai dalam menjalankan politik yang bersih dan bertanggung jawab,” tegas Danang pada Seminar FKAP yang digelar Selasa (27/05/2025).
Selain transparansi, pendekatan langsung ke masyarakat juga dinilai penting untuk membangun kepercayaan.
Partai politik diharapkan aktif menggalang aspirasi melalui forum diskusi, platform digital, hingga kunjungan ke daerah pemilihan.
Andreas Hari Santoso, pengurus partai PDI Perjuangan, mengingatkan bahwa partai harus keluar dari zona nyaman dan terlibat langsung dengan masyarakat, bukan hanya pada saat pemilu.
“Keterlibatan publik dalam proses politik akan memperkuat hubungan antara partai dan rakyat,” ujarnya.
Di sisi lain, Dr. Pradhikna Yunik Nurhayati menekankan pentingnya regenerasi kepemimpinan di partai politik.
Menurutnya, figur muda dengan integritas dan semangat perubahan sangat dibutuhkan untuk memperbaiki citra partai.
“Regenerasi bukan soal usia, tetapi membawa semangat baru dalam politik yang lebih bersih dan dekat dengan rakyat,” jelasnya.
Dengan reformasi dan regenerasi yang tepat, partai politik berpeluang memperkuat fondasi demokrasi dan meraih kembali kepercayaan masyarakat.
Penulis : kurniawan
Editor : peristiwaterkini