PERISTIWATERKINI.NET – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II yang digelar oleh Kodim 0707/Wonosobo tak hanya fokus pada perbaikan infrastruktur.
Kali ini, perhatian juga diberikan pada penguatan kapasitas masyarakat melalui penyuluhan lintas sektor di Desa Ngadisono, Kecamatan Kaliwiro.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah instansi terkait yang menyampaikan edukasi mengenai berbagai isu sosial yang masih menjadi tantangan di wilayah pedesaan.
Dinas Pendidikan Kabupaten Wonosobo menyoroti fenomena Anak Tidak Sekolah (ATS) yang masih tinggi di beberapa wilayah.
Muhtarom, perwakilan dari dinas tersebut, mengungkapkan perlunya kerja sama lintas sektor dalam menangani persoalan ini.
“Pendidikan tidak bisa berdiri sendiri. Butuh kolaborasi agar anak-anak kita bisa kembali ke bangku sekolah,” kata Muhtarom dalam forum penyuluhan tersebut.
Isu lain yang tak kalah penting adalah tingginya angka pernikahan usia anak. Endah, dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, memaparkan bahwa praktik ini masih marak dan berdampak luas.
“Pernikahan anak tidak hanya berisiko pada kesehatan ibu dan anak, tapi juga meningkatkan potensi perceraian dan persoalan ekonomi,” jelasnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo membawa perhatian pada pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.
Pujiati, sebagai pemateri, menekankan kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan dan pengelolaan sampah yang baik.
“Budaya sehat perlu ditanamkan sejak dini, karena kesehatan lingkungan sangat menentukan kualitas hidup masyarakat desa,” ujarnya.
Melalui penyuluhan ini, TMMD tidak hanya membangun secara fisik, tetapi juga menanamkan kesadaran masyarakat terhadap pembangunan manusia.
Program ini diharapkan mampu menjadi katalisator perubahan sosial di Desa Ngadisono, menjadikan masyarakat lebih sadar akan pentingnya pendidikan, kesehatan, dan perlindungan anak sebagai fondasi masa depan.
Penulis : kurniawan
Editor : peristiwaterkini