PERISTIWATERKINI.NET – Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar upacara adat Garebeg Syawal pada Senin (31/03/2025).
Dalam upacara ini, lima jenis gunungan diarak dan dibagikan kepada masyarakat sebagai simbol kemakmuran dan rasa syukur atas datangnya Idul Fitri.
Koordinator Pelaksanaan Garebeg Syawal 2025, KRT Kusumanegara, menjelaskan bahwa Garebeg merupakan Hajad Dalem, yaitu upacara budaya yang rutin digelar untuk memperingati hari-hari besar Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kata “Garebeg” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti berjalan bersama di belakang pemimpin.
Lima jenis gunungan yang diarak meliputi Gunungan Kakung, Gunungan Estri/Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat, dan Gunungan Pawuhan.
“Gunungan Kakung dikirim ke Masjid Gedhe, Pura Pakualaman, dan Kepatihan, sementara gunungan lainnya dibagikan kepada masyarakat yang telah menunggu sejak pagi,” jelasnya.
Sebanyak 10 bregada prajurit Karaton, termasuk Wirabraja, Dhaeng, dan Patangpuluh, mengawal gunungan hingga ke tujuan.
Bregada Bugis bertugas mengawal gunungan ke Kepatihan, sementara prajurit Pura Pakualaman, Dragunder, dan Plangkir mengawal gunungan menuju Pura Pakualaman.
“Kehadiran Abdi Dalem Palawija dalam upacara tahun ini menjadi sorotan karena mereka sudah lama tidak berpartisipasi dalam Garebeg,” imbuhnya.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, iring-iringan gunungan tahun ini tidak melintas di Alun-Alun Utara.
Gunungan dari Bangsal Poncaniti dibawa melalui jalur khusus menuju Masjid Gedhe, lalu didoakan sebelum dua di antaranya dikirim ke Pura Pakualaman dan Kepatihan.
Ribuan warga Yogyakarta dan wisatawan dari berbagai daerah memadati jalur iring-iringan untuk menyaksikan prosesi sakral ini.
Mereka antusias menunggu momen pembagian gunungan, yang diyakini membawa berkah dan keberuntungan bagi siapa pun yang berhasil mendapatkannya.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini