PERISTIWATERKINI.NET – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) telah menyiapkan 1.414 lokasi.
untuk pelaksanaan Salat Idulfitri 1446 H yang akan digelar pada Senin (31/3/2025).
Jumlah ini hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya sebagai bagian dari upaya memperluas akses layanan ibadah kepada masyarakat.
Peningkatan signifikan ini menunjukkan kesiapan Muhammadiyah dalam memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi jamaah dalam melaksanakan ibadah di hari kemenangan.
Ketua PWM DIY, Muh. Ikhwan Ahada, menyatakan bahwa lonjakan jumlah lokasi ini merupakan hasil dari konsolidasi yang lebih intens dari tingkat wilayah, daerah, cabang,
hingga ranting. Konsolidasi ini semakin kuat setelah momentum politik seperti Pemilu Presiden dan Pemilu Kepala Daerah yang baru saja berlangsung.
“Ini bagian dari konsolidasi yang kami lakukan secara lebih intens. Setelah momentum Pilpres dan Pilkada, dampaknya masih terasa hingga Ramadan. Ketika kami bergerak kembali, kami bisa lebih cepat dan solid,” ujarnya, Jumat (28/3/2025).
Sebaran lokasi Salat Id di DIY cukup merata, dengan Kabupaten Sleman menyiapkan 314 lokasi, Kulonprogo 209 lokasi, Bantul 288 lokasi, Gunungkidul 377 lokasi, dan Kota Jogja 226 lokasi.
PWM DIY juga telah menyiapkan langkah antisipasi jika terjadi hujan saat pelaksanaan Salat Id, yakni dengan menyiapkan masjid-masjid terdekat sebagai alternatif tempat ibadah.
“Kami sudah koordinasikan agar masjid-masjid terdekat siap digunakan. Bahkan teks khotbah juga akan digandakan, sehingga jika salat dipindahkan ke dalam masjid, jamaah tetap bisa mendapatkan khotbah yang telah disiapkan,” jelas Ikhwan Ahada.
Dalam skema ini, jika Salat Id tetap digelar di lapangan, cukup disiapkan satu imam dan satu khatib.
Namun, jika harus berpindah ke masjid, maka akan dibutuhkan lebih banyak imam dan khatib.
Oleh karena itu, penggunaan teks khotbah tertulis menjadi salah satu solusi agar esensinya tetap tersampaikan secara seragam.
Langkah ini juga bertujuan untuk menjaga kekhusyukan dan keseragaman pesan dakwah yang disampaikan dalam khotbah Idulfitri.
PWM DIY juga mengingatkan jamaah untuk menjaga kebersihan serta ketertiban selama pelaksanaan Salat Id.
Salah satu perhatian utama adalah terkait dengan sampah yang ditinggalkan di lokasi ibadah, khususnya koran bekas yang sering digunakan sebagai alas salat.
“Kami mengimbau jamaah untuk tidak meninggalkan sampah, baik itu koran maupun plastik. Kalau bisa, mereka membawa sajadah atau tikar plastik yang bisa dibawa pulang kembali,” tambahnya.
Selain kebersihan, PWM DIY juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban lalu lintas serta menghormati masyarakat yang tidak merayakan Idulfitri.
Edaran khusus akan disampaikan kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di masing-masing kabupaten/kota untuk memastikan himbauan ini sampai ke tingkat ranting.
“Dulu, koran bekas sering dianggap berkah karena bisa dimanfaatkan kembali, tetapi tahun ini kami berharap ada perubahan, agar kebersihan lebih terjaga,” tutup Ikhwan Ahada.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini