Sleman DIY, Peristiwaterkini – Polemik dugaan penyalahgunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp100 juta yang melibatkan Kepala Dukuh Berbah, Hermawan Budi Prasetyo, S.Sos, telah memunculkan ketegangan di kalangan warga Dusun Berbah.
Aksi protes yang dilakukan ratusan warga pada Jumat (10/1/2025) menuntut transparansi penggunaan dana yang dialokasikan untuk pembangunan joglo menjadi sorotan utama.
Warga merasa heran karena hingga saat ini tidak ada kejelasan mengenai progres pembangunan tersebut.
Mediasi antara pihak terkait akhirnya digelar pada Selasa (14/1/2025) di salah satu rumah makan di Berbah.

Mediasi ini diinisiasi oleh Kapolsek Berbah, AKP Dwi Daryanto, SH, MIP, dan difasilitasi oleh anggota DPRD Sleman Mbah Wanto.
Tujuan utama dari mediasi ini adalah untuk meredakan ketegangan yang telah tercipta serta mencari solusi terbaik demi kepentingan warga dan pembangunan daerah.
Dalam mediasi tersebut, Hermawan menjelaskan kronologi penggunaan dana CSR yang berasal dari PLN Salatiga.
Menurutnya, dana tersebut awalnya dialokasikan untuk pembangunan balai pertemuan atau joglo, namun proyek terkendala masalah bahan baku kayu serta kesulitan dalam proses penyelesaian lahan wakaf.
Hermawan juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga atas keterlambatan yang terjadi dalam pembangunan tersebut.
Ia menegaskan bahwa tidak ada niat untuk menyalahgunakan dana yang diberikan dan berjanji proyek tersebut akan dilanjutkan sesuai dengan komitmen yang sudah disepakati dengan pihak pemborong.
Proyek pembangunan joglo tersebut diperkirakan akan selesai pada Mei 2025 setelah mendapat konfirmasi dari pihak pemborong yang berlokasi di Dlingo.
Penulis : Kurniawan
Editor : Peristiwaterkini
Halaman : 1 2 Selanjutnya